Allah SWT telah menciptakan semua yang ada di bumi ini agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik- baiknya, tidak terkecuali sampah. Barang- barang yang seringkali kita anggap remeh itu sebenarnya bisa bermanfaat, tentunya dengan kerja keras.
Sampah terbagi dalam beberapa kelompok, maka pemanfaatan sampah akan kami bagi sesuai jenis- jenis sampah. Pertama, kita pisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik. Kita juga bisa memisahkan sampah yang mudah membusuk dan yang sulit membusuk.
1. Pemanfaatan sampah organik.
Sampah organik yang berasal dari tumbuhan seperti dedaunan dan ranting- ranting bisa kita olah menjadi pupuk kompos. Pupuk kimia yang diproduksi oleh pabrik terkadang dapat merugikan karena kandungan bahan kimianya dapat membunuh makhluk hidup lain dan merusak kesuburan tanah. Pupuk kompos, selain menyuburkan tanaman juga tidak berbahaya bagi tanah karena terbuat dari bahan alami. Berikut ini adalah cara membuat pupuk kompos.
Bahan- bahan :
a) 2 1/4 hingga 4 kg sampah lapuk (garbage).
b) 6,5 kg daun-daunan.
c) 750 kg kotoran ternak pemamah biak (50 kaleng ukuran 20 liter).
d) 30 kg abu dapur atau abu kayu
Cara pembuatan :
a) Buatlah bak pengompos dengan menggali tanah ukuran 2,5x1x1 m (panjangxlebarxtinggi).
b) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan campuran tersebut ke dalam bak pengompos setinggi 1 m tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburkan abu ke bagian atas tumpukkan tadi.
c) Jika proses pengomposan berlangsung dengan baik, suhu akan meningkat dengan pesat selama 4- 5 hari, lalu segera menurun.
d) Tampung cairan yang keluar dari bak semen. Siramkan cairan tersebut ke permukaan campuran untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
e) Setelah 2- 3 minggu kemudian, bolak- balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2- 3 bulan, kompos akan menjadi cukup matang.
f) Sebelum digunakan, jemur kompos hingga kadar airnya kira- kira 50- 60 %.
2. Pemanfaatan sampah anorganik.
Plastik dan kaleng termasuk contoh sampah anorganik. Sampah- sampah tersebut sebenarnya bisa kita olah menjadi barang bermanfaat, salah satunya dengan daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri dari kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan periodik bahan bekas pakai.
Sampah anorganik dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
a) Sampah plastik.
Plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Selain itu, plastik juga bisa digunakan sebagai bahan perabot rumah tangga. Keunggulan barang- barang yang terbuat dari plastik adalah tidak berkarat dan tahan lama. Misalnya, ember plastik bekas dapat didaur ulang menjadi sendok plastik, tempat sampah atau pot bunga. Sampah botol bisa kita manfaatkan menjadi bunga- bunga yang bisa dipasang di ujung- ujung ruangan.
b) Sampah logam.
Sampah dari logam seperti kaleng, besi dan alumunium mudah ditemukan di sekitar kita. Barang- barang itu bisa kita olah menjadi bahan kerajinan yang bermanfaat. Contohnya, kita dapat mengolahnya menjadi tempat sampah drum, vas bunga, gantungan kunci dan celengan.
c) Sampah gelas atau kaca.
Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang- barang semula atau barang lainnya seperti vas, cenderamata dan hiasan- hiasan lainnya yang memiliki nilai artistik dan ekonomi.
d) Sampah kertas.
Sampah kertas dapat mudah hancur namun akan menimbulkan masalah jika dibiarkan begitu saja. Contoh : di kelas kita, apabila sampah kertas berserakan tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sampah kertas dapat dimanfaatkan menjadi sampul buku, bingkai foto, tempat pensil, dll.
3. Produksi bersih (clean production).
Adalah salah satu cara pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara pengurangan produk- produk samping yang berbahaya.
Prinsipnya adalah 4R, yaitu :
a) Reduce (mengurangi). Sebisa mungkin melakukan minimalisasi barang yang kita pergunakan dalam kegiatan sehari- hari.
b) Reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin memilih barang- barang yang dapat kita pakai kembali.
c) Recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna. Tetapi tidak semua barang itu bisa didaur ulang, maka harus kita pilah terlebih dahulu.
d) Replace (mengganti). Kita harus teliti terhadap barang- barang yang kita pakai sehari- hari.
Manfaat penerapan produksi bersih :
a) Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan sekolah.
b) Mendukung prinsip Pembangunan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan.
c) Dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peranan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.
d) Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan sekolah.
e) Memberikan peluang keuntungan ekonomi.
f) Memperkuat daya saing produksi di pasar global.
g) Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
h) Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Dari uraian di atas, bisa kita disimpulkan bahwa memanfaatkan sampah bisa dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis sampah tersebut. Maka kita harus tahu apakah suatu sampah tergolong sampah organik atau sampah anorganik, sehingga pengolahan sampah yang kita lakukan bisa membuahkan hasil yang maksimal.
Kami ingin menghimbau pembaca untuk selalu merawat dan menjaga lingkungan sekitar kita ini. Dirawat dan dijaga agar lingkungan selalu bersih, rapi dan membuat kita nyaman. Karena jika kita merasa nyaman maka semua kegiatan yang kita lakukan akan terasa menyenangkan dan kita akan merasa betah. Maka, marilah kita mulai membuang sampah di tempat yang tepat, mengurangi penggunaan barang- barang tidak bisa didaur ulang dan selalu menjaga lingkungan.
Sampah terbagi dalam beberapa kelompok, maka pemanfaatan sampah akan kami bagi sesuai jenis- jenis sampah. Pertama, kita pisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik. Kita juga bisa memisahkan sampah yang mudah membusuk dan yang sulit membusuk.
1. Pemanfaatan sampah organik.
Sampah organik yang berasal dari tumbuhan seperti dedaunan dan ranting- ranting bisa kita olah menjadi pupuk kompos. Pupuk kimia yang diproduksi oleh pabrik terkadang dapat merugikan karena kandungan bahan kimianya dapat membunuh makhluk hidup lain dan merusak kesuburan tanah. Pupuk kompos, selain menyuburkan tanaman juga tidak berbahaya bagi tanah karena terbuat dari bahan alami. Berikut ini adalah cara membuat pupuk kompos.
Bahan- bahan :
a) 2 1/4 hingga 4 kg sampah lapuk (garbage).
b) 6,5 kg daun-daunan.
c) 750 kg kotoran ternak pemamah biak (50 kaleng ukuran 20 liter).
d) 30 kg abu dapur atau abu kayu
Cara pembuatan :
a) Buatlah bak pengompos dengan menggali tanah ukuran 2,5x1x1 m (panjangxlebarxtinggi).
b) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan campuran tersebut ke dalam bak pengompos setinggi 1 m tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburkan abu ke bagian atas tumpukkan tadi.
c) Jika proses pengomposan berlangsung dengan baik, suhu akan meningkat dengan pesat selama 4- 5 hari, lalu segera menurun.
d) Tampung cairan yang keluar dari bak semen. Siramkan cairan tersebut ke permukaan campuran untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
e) Setelah 2- 3 minggu kemudian, bolak- balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2- 3 bulan, kompos akan menjadi cukup matang.
f) Sebelum digunakan, jemur kompos hingga kadar airnya kira- kira 50- 60 %.
2. Pemanfaatan sampah anorganik.
Plastik dan kaleng termasuk contoh sampah anorganik. Sampah- sampah tersebut sebenarnya bisa kita olah menjadi barang bermanfaat, salah satunya dengan daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri dari kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan periodik bahan bekas pakai.
Sampah anorganik dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
a) Sampah plastik.
Plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Selain itu, plastik juga bisa digunakan sebagai bahan perabot rumah tangga. Keunggulan barang- barang yang terbuat dari plastik adalah tidak berkarat dan tahan lama. Misalnya, ember plastik bekas dapat didaur ulang menjadi sendok plastik, tempat sampah atau pot bunga. Sampah botol bisa kita manfaatkan menjadi bunga- bunga yang bisa dipasang di ujung- ujung ruangan.
b) Sampah logam.
Sampah dari logam seperti kaleng, besi dan alumunium mudah ditemukan di sekitar kita. Barang- barang itu bisa kita olah menjadi bahan kerajinan yang bermanfaat. Contohnya, kita dapat mengolahnya menjadi tempat sampah drum, vas bunga, gantungan kunci dan celengan.
c) Sampah gelas atau kaca.
Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang- barang semula atau barang lainnya seperti vas, cenderamata dan hiasan- hiasan lainnya yang memiliki nilai artistik dan ekonomi.
d) Sampah kertas.
Sampah kertas dapat mudah hancur namun akan menimbulkan masalah jika dibiarkan begitu saja. Contoh : di kelas kita, apabila sampah kertas berserakan tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sampah kertas dapat dimanfaatkan menjadi sampul buku, bingkai foto, tempat pensil, dll.
3. Produksi bersih (clean production).
Adalah salah satu cara pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara pengurangan produk- produk samping yang berbahaya.
Prinsipnya adalah 4R, yaitu :
a) Reduce (mengurangi). Sebisa mungkin melakukan minimalisasi barang yang kita pergunakan dalam kegiatan sehari- hari.
b) Reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin memilih barang- barang yang dapat kita pakai kembali.
c) Recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna. Tetapi tidak semua barang itu bisa didaur ulang, maka harus kita pilah terlebih dahulu.
d) Replace (mengganti). Kita harus teliti terhadap barang- barang yang kita pakai sehari- hari.
Manfaat penerapan produksi bersih :
a) Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan sekolah.
b) Mendukung prinsip Pembangunan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan.
c) Dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peranan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.
d) Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan sekolah.
e) Memberikan peluang keuntungan ekonomi.
f) Memperkuat daya saing produksi di pasar global.
g) Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
h) Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Dari uraian di atas, bisa kita disimpulkan bahwa memanfaatkan sampah bisa dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis sampah tersebut. Maka kita harus tahu apakah suatu sampah tergolong sampah organik atau sampah anorganik, sehingga pengolahan sampah yang kita lakukan bisa membuahkan hasil yang maksimal.
Kami ingin menghimbau pembaca untuk selalu merawat dan menjaga lingkungan sekitar kita ini. Dirawat dan dijaga agar lingkungan selalu bersih, rapi dan membuat kita nyaman. Karena jika kita merasa nyaman maka semua kegiatan yang kita lakukan akan terasa menyenangkan dan kita akan merasa betah. Maka, marilah kita mulai membuang sampah di tempat yang tepat, mengurangi penggunaan barang- barang tidak bisa didaur ulang dan selalu menjaga lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar