Selasa, 30 April 2013

BAHAYA SAMPAH PLASTIK

           Plastik menjadi salah satu sampah yang menimbulkan masalah paling besar di Indonesia selain sampah rumah tangga lainnya. Hal ini dikarenakan plastik telah menjadi suatu kebutuhan masyarakat. Kegiatan berbelanja baik di supermarket, pasar tradisional atau dimanapun, kebanyakan menggunakan plastik sebagai wadah belanjaanya. Walaupun menguntungkan karena lebih murah dan tahan lama, plastik ternyata memiliki bahaya tersebumyi.
               Sekarang ini, istilah “Tempat sampah itu seluas Pulau Jawa” seakan sesuai dengan kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Ada yang membuang sampah di sungai, laut, tepi jalan bahkan dimanapun kita berada. Apa yang kita tanam itulah yang kita petik, maka semua kebiasaan buruk itu akan kembali pada kita.
           Sampah plastik adalah jenis sampah yang sangat sulit diuraukan oleh bakteri pengurai. Sampah plastik akan terdekomposisi atau terurai secara sempurna dalam waktu ribuan tahun. Ketika proses penguraian terjadi, partikel- partikel sampah akan mencemari tanah. Hal itu bisa mempengaruhi kesuburan tanah dan mencemari air tanah. Air tanah yang telah tercemar tentu tidak dapat dikonsumsi sehingga bisa mengurangi sumber air bersih.
           Kini, sungai dan waduk yang ada di kota- kota besar telah beralih fungsi dari penyimpan dan pengontrol cadangan air menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini bukan sekedar opini namun fakta lapangan yang harus kita akui kebenarannya. Misalnya, banjir besar yang melanda kota Jakarta baru- baru ini, salah satu penyebabnya adalah pendangkalan sungai Ciliwung oleh tumpukan sampah. Pendangkalan akan menyebabkan menurunnya kemampuan sungai untuk menampung air sehingga menimbulkan banjir. Banjir tidak hanya membawa air saja namun turut membawa segala yang dialirinya termasuk sampah. Sampah yang terbawa banjir menjadi sumber penyakit seperti penyakit kulit dan gangguan pencernaan karena mengandung banyak bakteri.
            Sampah yang ada di sungai lama- kelamaan akan terbawa ke laut, maka bisa dibilang jika laut menjadi tempat pembuangan sampah terakhir. Meningkatnya kegiatan industri juga membawa dampak buruk bagi lingkungan. Selain limbah gas yang mencemari udara, limbah cair dan padat yang tidak diolah kembali bisa mencemari tanah dan air. Terbukti, sekitar 40.000 penduduk Jepang meninggal akibat mengonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah/ limbah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. Semua sampah itu akan membuat air menjadi keruh sehingga bisa menggangu kelangsungan hidup makhluk di sana. Jika terus berlanjut, bukan tidak mungkin banyak makhluk hidup yang mati karena air yang kotor dan tercemar. Sampah- sampah tersebut ada yang bisa mengapung namun ada juga yang melayang atau tenggelam. Sampah yang melayang atau tenggelam bisa mengurangi kadar oksigen dalam air. Sedangkan sampah yang terapung akan menghalangi sinar matahari yang masuk ke air sehingga bisa menyebabkan terganggunya ekosistem air seperti fotosintesis tanaman air.
            Pengolahan sampah plastik lain yang juga merugikan adalah pembakaran sampah. Membakar sampah plastik tidak akan memusnahkan sampah- sampah tersebut, hanya mengubahnya menjadi asap beracun yang tercipta karena proses pembakaran yang tidak sempurna. Partikel gas tersebut sangat berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup terutama manusia karena bisa menimbulkan penyakit jantung, kanker, gangguan saraf, ISPA, dll.
           Selain menimbulkan berbagai permasalahan seperti di atas, sampah tentunya akan membuat lingkungan menjadi kotor, tidak sedap dipandang dan membuat kita tidak nyaman. Diperlukan solusi jitu agar sampah tidak lagi merugikan manusia dan lingkungan. Solusi yang efektif dan efisien adalah solusi yang bisa dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Artinya, walaupun usaha kecil namun bisa dilakukan oleh siapa saja. Contoh dari solusi tersebut adalah jangan membuang sampah di sembarang tempat, jangan membakar dan mengubur sampah- sampah yang sulit terurai karena bisa meyebabkan pencemaran tanah, air tanah dan udara.
              Sudah selayaknya bagi kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan agar generasi mendatang bisa menikmati kekayaan alam yang add saat ini. Sejak dini kita harus sadar bahwa sebagai manusia, kita memiliki andil yang besar dalam menjaga kelestarian alam. Mari kita selamatkan lingkungan untuk generasi mendatang dengan gerakan GO GREEN TO SAVE THE EARTH!!!

0 komentar:

Posting Komentar