Almamater SMP Negeri 1 Bambanglipuro

“BERPRESTASI, DISIPLIN, BERKEPRIBADIAN DAN BERAKHLAK MULIA".

Prestasi siswa- siswi SMP Negeri 1 Bambanglipuro

Dengan semangat belajar yang tinggi, raih prestasi dan gapai cita- cita.

KBM SMP Negeri 1 Bambanglipuro

Menuntut ilmu di lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman.

Go green school

Selalu menjaga dan merawat keutuhan, keindahan dan kelestarian lingkungan sekolah.

Selasa, 30 April 2013

SEKILAS TENTANG SAMPAH

               Sampah adalah sisa usaha atau kegiatan manusia yang terbagi menjadi beberapa wujud. Selain itu, sampah juga bisa diartikan sebagai suatu bahan yang terbuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah dapat berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar dan sekolah. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan sampah atau kotoran. Sampah dapat terurai maupun tidak terurai dan sering kali dianggap tidak berguna dan dibuang sehingga menciptakan tumpukan sampah yang bisa menjadi sumber penyakit. Dedaunan, plastik, kaleng dan batu baterai merupakan beberapa contoh sampah yang biasa kita temui di sekitar kita.
           Setiap hari, jumlah sampah di Indonesia mencapai ± 11.330 ton. Maka dalam 1 minggu akan bertambah menjadi ± 79.310 ton, dalam 1 bulan akan menjadi ± 339.900 dan dalam 1 tahun akan berjumlah ± 4.078.800 ton. Mungkin jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 225 juta jiwa juga menjadi penyebab banyaknya sampah di Indonesia.
             Nah, janganlah terpaku pada angka- angka itu. Mari kita bicara mengenai sampah yang ada di lingkungan kita, yaitu di lingkungan sekolah. Bungkus makanan dan minuman merupakan permasalahan sampah utama yang ada di sekolah, termasuk di sekolah kami yaitu SMP N 1 Bambanglipuro. Di kalangan siswa terutama, membeli makanan dan minuman adalah suatu hal yang sering dilakukan. Salut bagi mereka yang mau membuang bungkusnya di tempat sampah. Namun ada saja siswa- siswi yang belum menyadari bahaya membuang sampah sembarangan. Padahal itu bisa menjadi senjata makan tuan bagi mereka. Jadi, masalah utamanya adalah kesadaran diri sendiri.

           Bagaimanapun wujudnya sampah tetaplah sampah, bisa merugikan jika dibiarkan namun bisa menguntungkan bila kita mau memanfaatkannya. Tinggal memilih, apakah kita mau rugi atau untung. Kalau mau rugi, maka biarkan saja sampah- sampah di sekitar kita ini menggunung. Hewan- hewan pembawa penyakit seperti lalat dan bakteri dengan senang hati akan bermukim di gunung sampah itu. Tinggal menunggu waktu, kita akan segera merasakan dampaknya seperti tercemarnya air dan udara serta terjangkit berbagai penyakit seperti TBC, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), dsb.
                 Sebaliknya, jika mau untung maka kita harus berkemauan untuk bergelut dengan sampah. Banyak hal yang bisa kita manfaatkan dari sampah. Misalnya, sampah organik seperti dedaunan dan ranting- ranting bisa kita olah menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik seperti kaleng dan plastik bisa kita olah menjadi kerajinan rumah tangga seperti tas dan wadah pensil. Maka, sampah yang tidak berguna bisa menjadi barang bernilai jual yang menguntungkan bagi kita.

PENGELOMPOKKAN SAMPAH

              Sampah yang ada di sekitar kita ini memiliki banyak jenis. Ada yang padat, mudah membusuk, sukar membusuk, tahan lama, dsb. Dari sifat- sifat tersebut, maka sampah dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan sumbernya sebagai berikut.
Berdasarkan jenisnya, sampah dapat dikelompokkan menjadi 3 :

1.    Sampah anorganik.
Adalah sampah yang tidak terdegradasi secara alami atau sampah yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang lama. Sifat sampah ini adalah tahan lama dan sukar membusuk.  Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, kaca, dll.

 




2.    Sampah organik.
Adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup yang dapat terdegradasi secara alami. Sifat sampah ini adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk. Contoh : dedaunan dan ranting- ranting.
3.    Sampah berbahaya.
Adalah sampah yang secara kimia berbahaya termasuk obat-obatan yang dihasilkan oleh fasilitas- fasilitas kesehatan. Contoh : batu baterai.

Berdasarkan sumbernya, sampah dapat dikelompokkan menjadi 6 :
1.    Sampah alam.
Adalah sampah yang bersumber dari alam. Contoh :  dedaunan dan ranting- ranting.
2.    Sampah manusia.
Adalah sampah yang bersumber dari manusia. Contoh : veses dan reses.
3.    Sampah konsumsi/ dapur.
Adalah sampah yang berasal dari konsumsi manusia atau rumah tangga. Contoh : bungkus makanan dan minuman, alat- alat dapur bekas.
4.    Sampah nuklir.
Adalah sampah yang berasal dari kegiatan nuklir.
5.    Sampah industri.
Adalah sampah yang berasal dari kegiatan industri. Contoh : bahan baku cacat yang tidak terpakai, hasil buangan proses produksi (limbah).
6.    Sampah pertambangan.
Adalah sampah yang berasal dari kegiatan pertambangan. Contoh


        Pengelompokkan sampah yang paling mudah adalah dengan membagi tempat pembuangan (tong) sampah sesuai jenisnya. Sekolah kami telah menerapkan cara ini karena efektif dalam proses pengolahan sampah selanjutnya. Adapun warna tong yang digunakan untuk membedakan jenis sampah- sampah tersebut adalah sebagai berikut.
•    Hijau    : untuk sampah organik.
•    Kuning    : untuk sampah plastik/ botol kaca.
•   Merah    : limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) seperti bohlam, baterai, dan  kaleng.
•    Biru    : untuk sampah kertas atau tisu.

PERMASALAHAN SAMPAH

               Sampah seringkali menimbulkan masalah yang besar. Hal itu dikarenakan kita tidak segera menanganinya dengan baik dan benar. Jika tidak segera ditangani, maka sampah dapat menimbulkan berbagai permasalahan sebagai berikut.
1.    Menjadi tempat berkembang biak dan bersarangnya serangga dan tikus.
Serangga dan tikus merupakan hewan yang hidup di lingkungan yang kotor seperti tumpukan sampah. Mereka akan membuat koloni, tinggal dan berkembang biak di tempat tersebut. Selain bisa menyebabkan penyakit, kehadiran mereka tentunya membuat kita merasa tidak nyaman.
2.    Menjadi sumber polusi atau pencemaran tanah, air dan udara.
Kebiasaan buruk masyarakat kita pada umumnya adalah membuang sampah di sungai. Padahal sungai merupakan sarana untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir. Sampah yang dibuang ke sungai akan mengendap di dasar sungai. Hal itu akan menyebabkan pendangkalan sungai yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya banjir. Kemudian, banjir akan menyebabkan terganggunya pemenuhan kebutuhan air bersih karena tercemarnya sungai yang mengalirkan air. Sampah yang ada di sungai lama- kelamaan akan membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap sehingga dapat mencemari udara sekitar. Hal itu dapat mengganggu pernapasan makhluk hidup yang ada di sekitar, tidak terkecuali pada manusia.
3.    Menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
Air sungai yang tercemar oleh sampah tentunya akan menjadi tempat berkembangbiaknya kuman dan bakteri. Masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air bersih akan terganggu kesehatannya karena sungai telah tercemar kuman dan bakteri. Penyakit yang sering muncul adalah penyakit kulit dan gangguan pencernaan.
               Masih banyak permasalahan lain dan akan terus muncul jika kita tidak bertindak tegas. Diperlukan kerjasama yang baik dari masyarakat dan pemerintah dalam penanganan permasalahan tersebut. Peran masyarakat dalam penaganan permasalahan sampah telah diatur dalam PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA pada bab VII pasal 35. Diharapkan partisipasi semua pihak bisa berjalan dengan baik dan permasalahn mengenai sampah bisa terselesaikan dengan segera.

PEMANFAATAN SAMPAH

               Allah SWT telah menciptakan semua yang ada di bumi ini agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik- baiknya, tidak terkecuali sampah. Barang- barang yang seringkali kita anggap remeh itu sebenarnya bisa bermanfaat, tentunya dengan kerja keras.
             Sampah terbagi dalam beberapa kelompok, maka pemanfaatan sampah akan kami bagi sesuai jenis- jenis sampah. Pertama, kita pisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik. Kita juga bisa memisahkan sampah yang mudah membusuk dan yang sulit membusuk.
1.    Pemanfaatan sampah organik.

               Sampah organik yang berasal dari tumbuhan seperti dedaunan dan ranting- ranting bisa kita olah menjadi pupuk kompos. Pupuk kimia yang diproduksi oleh pabrik terkadang dapat merugikan karena kandungan bahan kimianya dapat membunuh makhluk hidup lain dan merusak kesuburan tanah. Pupuk kompos, selain menyuburkan tanaman juga tidak berbahaya bagi tanah karena terbuat dari bahan alami. Berikut ini adalah cara membuat pupuk kompos.
Bahan- bahan :
a)    2 1/4 hingga 4 kg sampah lapuk (garbage).
b)    6,5 kg daun-daunan.
c)    750 kg kotoran ternak pemamah biak (50 kaleng ukuran 20 liter).
d)    30 kg abu dapur atau abu kayu
Cara pembuatan :
a)    Buatlah bak pengompos dengan menggali tanah ukuran 2,5x1x1 m (panjangxlebarxtinggi).
b)    Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan campuran tersebut ke dalam bak pengompos setinggi 1 m tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburkan abu ke bagian atas tumpukkan tadi.
c)    Jika proses pengomposan berlangsung dengan baik, suhu akan meningkat dengan pesat selama 4- 5 hari, lalu segera menurun.
d)    Tampung cairan yang keluar dari bak semen. Siramkan cairan tersebut ke permukaan campuran untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
e)    Setelah 2- 3 minggu kemudian, bolak- balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2- 3 bulan, kompos akan menjadi cukup matang.
f)    Sebelum digunakan, jemur kompos hingga kadar airnya kira- kira 50- 60 %.

2.    Pemanfaatan sampah anorganik.
               Plastik dan kaleng termasuk contoh sampah anorganik. Sampah- sampah tersebut sebenarnya bisa kita olah menjadi barang bermanfaat, salah satunya dengan daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri dari kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan periodik bahan bekas pakai.
Sampah anorganik dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
a)    Sampah plastik.

          Plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Selain itu, plastik juga bisa digunakan sebagai bahan perabot rumah tangga. Keunggulan barang- barang yang terbuat dari plastik adalah tidak berkarat dan tahan lama. Misalnya, ember plastik bekas dapat didaur ulang menjadi sendok plastik, tempat sampah atau pot bunga. Sampah botol bisa kita manfaatkan menjadi bunga- bunga yang bisa dipasang di ujung- ujung ruangan.




b)    Sampah logam.
Sampah dari logam seperti kaleng, besi dan alumunium mudah ditemukan di sekitar kita. Barang- barang itu bisa kita olah menjadi bahan kerajinan yang bermanfaat. Contohnya, kita dapat mengolahnya menjadi tempat sampah drum, vas bunga, gantungan kunci dan celengan.
c)    Sampah gelas atau kaca.
Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang- barang semula atau barang lainnya seperti vas, cenderamata dan hiasan- hiasan lainnya yang memiliki nilai artistik dan ekonomi.
d)    Sampah kertas.
Sampah kertas dapat mudah hancur namun akan menimbulkan masalah jika dibiarkan begitu saja. Contoh : di kelas kita, apabila sampah kertas berserakan tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sampah kertas dapat dimanfaatkan menjadi sampul buku, bingkai foto, tempat pensil, dll.

3.    Produksi bersih (clean production).

               Adalah salah satu cara pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara pengurangan produk- produk samping yang berbahaya.
Prinsipnya adalah 4R, yaitu :
a)  Reduce (mengurangi). Sebisa mungkin melakukan minimalisasi barang yang kita pergunakan dalam kegiatan sehari- hari.
b)    Reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin memilih barang- barang yang dapat kita pakai kembali.
c)   Recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna. Tetapi tidak semua barang itu bisa didaur ulang, maka harus kita pilah terlebih dahulu.
d)    Replace (mengganti). Kita harus teliti terhadap  barang- barang yang kita pakai sehari- hari.
Manfaat penerapan produksi bersih :
a)    Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan sekolah.
b)    Mendukung prinsip Pembangunan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan.
c)   Dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peranan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.
d)    Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan sekolah.
e)    Memberikan peluang keuntungan ekonomi.
f)     Memperkuat daya saing produksi di pasar global.
g)  Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
h)    Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.
               Dari uraian di atas, bisa kita disimpulkan bahwa memanfaatkan sampah bisa dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis sampah tersebut. Maka kita harus tahu apakah suatu sampah tergolong sampah organik atau sampah anorganik, sehingga pengolahan sampah yang kita lakukan bisa membuahkan hasil yang maksimal.
                Kami ingin menghimbau pembaca untuk selalu merawat dan menjaga lingkungan sekitar kita ini. Dirawat dan dijaga agar lingkungan selalu bersih, rapi dan membuat kita nyaman. Karena jika kita merasa nyaman maka semua kegiatan yang kita lakukan akan terasa menyenangkan dan kita akan merasa betah. Maka, marilah kita mulai membuang sampah di tempat yang tepat, mengurangi penggunaan barang- barang tidak bisa didaur ulang dan selalu menjaga lingkungan.

TIPS MELESTARIKAN LINGKUNGAN SEKOLAH

               Sekolah merupakan salah satu tempat bagi kita untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sehingga bisa bermanfaat bagi masa depan. Sebagai salah satu lembaga formal dalam bidang pendidikan, sekolah harus bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar. Lingkungan yang kondusif tentu akan menambah minat belajar siswa. Sebaliknya, lingkungan yang kurang terawat bisa membuat siswa tidak nyaman dan bahkan bisa stres.
               Tentulah sebagai warga sekolah kita wajib menaati peraturan dan menjaga lingkungan sekolah. Masing- masing kalangan memiliki perannya tersendiri. Peran guru dan karyawan tentu tidak selalu sama dengan peran siswa karena ada hal- hal yang bisa dilakukan guru dan karyawan namun tidak bisa dilakukan siswa dan sebaliknya. Pertama, kami akan membahas mengenai tips bagi siswa dalam menjaga dan merawat lingkungan sekolahnya.
1.    Menjaga dan merawat lingkungan sekolah secara internal.
a.    Menaati semua peraturan sekolah, dalam hal ini juga peraturan mengenai lingkungan sekolah.
b.    Menanam tanaman yang bermanfaat misalnya tanaman obat- obatan dan buah- buahan.
c.    Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenisnya dan menempatkan tempat sampah tersebut di lokasi yang strategis.
d.    Membuat jadwal piket kelas harian dan menunjuk seksi kebersihan kelas yang bertugas untuk mengawasi dan mengontrol kebersihan kelas.
e.    Menghemat penggunaan air, listrik dan energi lainnya.
f.    Memanfaatkan kembali sampah- sampah yang masih bisa dipakai seperti membuat kerajinan tangan dari barang bekas, misalnya membuat bunga dari sedotan bekas.
g.    Mengadakan kegiatan sekolah bertemakan lingkungan, misalnya kerja bakti mingguan dan kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam dan lingkungan.
2.    Menjaga dan merawat lingkungan secara eksternal.
a.    Mengadakan karya wisata atau kunjungan ke luar dalam rangka meningkatkan  kesadaran menjaga dan merawat lingkungan.
b.    Mengikuti kegiatan bertemakan lingkungan seperti lomba yang diadakan pihak luar sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman.
Peran guru dan karyawan dalam menjaga dan merawat lingkungan sekolah.
1.    Membuat kebijakan- kebijakan mengenai lingkungan sekolah disamping peraturan sekolah yang sudah ada.
2.    Menyusun program- program yang diperuntukkan bagi seluruh warga sekolah dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan/ sekolah hijau.
3.    Mengadakan kegiatan- kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat siswa dalam mencintai lingkungan seperti lomba kebersihan antarkelas, melukis bertemakan alam atau lingkungan, dsb.
               Nah, agar terwujud sekolah yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar maka semua pihak harus senantiasa bekerja sama. Hendaknya orang tua, masyarakat dan pemerintah pun selalu mendukung kegiatan- kegiatan positif yang ada di lingkungan sekolah.  Kita sebagai siswa tentunya tidak boleh tinggal diam. Mengamalkan tips- tips seperti di atas tidak hanya akan menguntungkan banyak pihak, tapi juga bagi diri sendiri. Kita bisa menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, mandiri, menambah wawasan dan pengetahuan serta lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Sehingga akan terbentuk siswa yang berwawasan lingkungan, cinta dan peduli pada lingkungan yang ada di sekitarnya.

BAHAYA SAMPAH PLASTIK

           Plastik menjadi salah satu sampah yang menimbulkan masalah paling besar di Indonesia selain sampah rumah tangga lainnya. Hal ini dikarenakan plastik telah menjadi suatu kebutuhan masyarakat. Kegiatan berbelanja baik di supermarket, pasar tradisional atau dimanapun, kebanyakan menggunakan plastik sebagai wadah belanjaanya. Walaupun menguntungkan karena lebih murah dan tahan lama, plastik ternyata memiliki bahaya tersebumyi.
               Sekarang ini, istilah “Tempat sampah itu seluas Pulau Jawa” seakan sesuai dengan kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Ada yang membuang sampah di sungai, laut, tepi jalan bahkan dimanapun kita berada. Apa yang kita tanam itulah yang kita petik, maka semua kebiasaan buruk itu akan kembali pada kita.
           Sampah plastik adalah jenis sampah yang sangat sulit diuraukan oleh bakteri pengurai. Sampah plastik akan terdekomposisi atau terurai secara sempurna dalam waktu ribuan tahun. Ketika proses penguraian terjadi, partikel- partikel sampah akan mencemari tanah. Hal itu bisa mempengaruhi kesuburan tanah dan mencemari air tanah. Air tanah yang telah tercemar tentu tidak dapat dikonsumsi sehingga bisa mengurangi sumber air bersih.
           Kini, sungai dan waduk yang ada di kota- kota besar telah beralih fungsi dari penyimpan dan pengontrol cadangan air menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini bukan sekedar opini namun fakta lapangan yang harus kita akui kebenarannya. Misalnya, banjir besar yang melanda kota Jakarta baru- baru ini, salah satu penyebabnya adalah pendangkalan sungai Ciliwung oleh tumpukan sampah. Pendangkalan akan menyebabkan menurunnya kemampuan sungai untuk menampung air sehingga menimbulkan banjir. Banjir tidak hanya membawa air saja namun turut membawa segala yang dialirinya termasuk sampah. Sampah yang terbawa banjir menjadi sumber penyakit seperti penyakit kulit dan gangguan pencernaan karena mengandung banyak bakteri.
            Sampah yang ada di sungai lama- kelamaan akan terbawa ke laut, maka bisa dibilang jika laut menjadi tempat pembuangan sampah terakhir. Meningkatnya kegiatan industri juga membawa dampak buruk bagi lingkungan. Selain limbah gas yang mencemari udara, limbah cair dan padat yang tidak diolah kembali bisa mencemari tanah dan air. Terbukti, sekitar 40.000 penduduk Jepang meninggal akibat mengonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah/ limbah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. Semua sampah itu akan membuat air menjadi keruh sehingga bisa menggangu kelangsungan hidup makhluk di sana. Jika terus berlanjut, bukan tidak mungkin banyak makhluk hidup yang mati karena air yang kotor dan tercemar. Sampah- sampah tersebut ada yang bisa mengapung namun ada juga yang melayang atau tenggelam. Sampah yang melayang atau tenggelam bisa mengurangi kadar oksigen dalam air. Sedangkan sampah yang terapung akan menghalangi sinar matahari yang masuk ke air sehingga bisa menyebabkan terganggunya ekosistem air seperti fotosintesis tanaman air.
            Pengolahan sampah plastik lain yang juga merugikan adalah pembakaran sampah. Membakar sampah plastik tidak akan memusnahkan sampah- sampah tersebut, hanya mengubahnya menjadi asap beracun yang tercipta karena proses pembakaran yang tidak sempurna. Partikel gas tersebut sangat berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup terutama manusia karena bisa menimbulkan penyakit jantung, kanker, gangguan saraf, ISPA, dll.
           Selain menimbulkan berbagai permasalahan seperti di atas, sampah tentunya akan membuat lingkungan menjadi kotor, tidak sedap dipandang dan membuat kita tidak nyaman. Diperlukan solusi jitu agar sampah tidak lagi merugikan manusia dan lingkungan. Solusi yang efektif dan efisien adalah solusi yang bisa dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Artinya, walaupun usaha kecil namun bisa dilakukan oleh siapa saja. Contoh dari solusi tersebut adalah jangan membuang sampah di sembarang tempat, jangan membakar dan mengubur sampah- sampah yang sulit terurai karena bisa meyebabkan pencemaran tanah, air tanah dan udara.
              Sudah selayaknya bagi kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan agar generasi mendatang bisa menikmati kekayaan alam yang add saat ini. Sejak dini kita harus sadar bahwa sebagai manusia, kita memiliki andil yang besar dalam menjaga kelestarian alam. Mari kita selamatkan lingkungan untuk generasi mendatang dengan gerakan GO GREEN TO SAVE THE EARTH!!!